Memahami Prasangka Menggunakan Piring Kertas

Latihan untuk dipraktekkan di ruang kelas

Pelajaran ini lebih efektif kalau murid-murid sudah mulai membahas masalah keadilan sosial seperti rasisme atau stereotip jenis kelamin. Kita akan memakai alat bantu satu piring kertas untuk tiap anak. Pertama, bahas sedikit tentang arti kata prasangka, dengan memecah turunan katanya menjadi “pra” dan “sangka”.

Mulailah bertukar pikiran tentang macam-macam penilaian yang mungkin dilakukan seseorang tanpa mengenal lebih jauh. Ajukan petanyaan seperti: “Kira-kira kalau orang lain melihat kamu, mereka akan berpendapat apa, ya?”. Kita bisa mengambil contoh dari diri sendiri. Anak-anak yang lebih kecil sering menyebut penilaian yang berhubungan dengan jenis kelamin, umur, ukuran, atau pakaian. Murid-murid biasanya menjawab, “Beberapa orang mungkin berpendapat saya perempuan yang suka warna merah muda,” dan, “Orang-orang mungkin berpikir cuma karena saya masih anak-anak, saya tidak tahu apa-apa.” Murid-murid yang lebih besar mungkin akan menyebut stereotip berdasarkan ras, etnis, agama, atau golongan. Catatlah jawaban murid-murid, tulis kategori yang lebih luas di papan tulis, seperti “jenis kelamin” dan “umur”.

Jelaskan bahwa murid-murid akan merenungkan perbedaan antara apa yang orang lain kira tentang mereka dan bagaimana mereka sesungguhnya. Di bagian cembung piring kertas, mereka akan menggambar wajah sendiri, lalu menulis apa yang kira-kira akan dikatakan orang lain tentang mereka. Di bagian cekung piringnya, murid-murid akan mewarnai bentuk hati dan menuliskan kata-kata yang menggambarkan karakter atau sifat mereka sesungguhnya.

Sebagai contoh, pernah ada anak laki-laki menuliskan "kasar" dan "rusuh" di bagian luar piring, dan "lembut" dan "suka boneka" di bagian dalam piring mereka. Salah satu murid pernah menulis "kecil", "bodoh" dan "lemah" di bagian luar piringnya, sementara dia menuliskan "kuat," "penasaran" dan "menyukai olahraga" di dalam. Kalau sudah selesai, beri murid-murid waktu untuk melihat-lihat hasil karya teman-teman sekelasnya. Lalu, mulailah diskusi tentang aktivitas tadi, dengan mengajukan pertanyaan seperti:

  • Apa yang kalian pelajari dari sini?
  • Apakah ada yang membuat kalian kaget?
  • Apakah kalian menemukan hubungan atau kesamaan antara piring teman dengan piring kalian sendiri?
  • Bagaimana aktivitas ini membantu kalian mengerti arti prasangka?
  • Apa yang bisa kita lakukan kalau kita melihat atau mengalami prasangka?
  • Bagaimana kita bisa mencoba menghentikan prasangka?

Membuat gambar piring kertas ini adalah aktivitas belajar aktif yang bermakna, nyata, dan mendorong anak-anak untuk merenungkan prasangka. Aktivitas ini juga membantu mereka melihat betapa manusia bisa dilihat dari berbagai segi (melihat diri sendiri dari segi “luar” dan “dalam”). Pelajaran ini membantu murid-murid untuk mengerti lebih baik tentang kerumitan masalah yang berkaitan dengan prasangka dan stereotip, dan mengungkap pentingnya kita menentang asumsi yang berdasarkan prasangka.

Kegiatan ini membahas standar dengan menggunakan Common Core State Standards for English Language Arts.

--

Diterjemahkan dari tolerance.org. Konteks mungkin disesuaikan dengan kondisi di Indonesia.

Bagikan referensi ini